Beli rumah cash dari developer bukanlah hal sembarangan atau bisa dianggap mudah, karena ada berbagai hal yang perlu diketahui. Hal-hal yang dimaksud adalah memahami jenis pembayaran seperti cash keras dan cash bertahap.
Jika membandingkan mana yang lebih baik antara cash keras dan cash bertahap, memang yang pertama menjadi yang terbaik dalam membeli rumah. Hal itu karena Anda tidak ada kewajiban membayar utang, cicilan berbunga, dan ikatan kredit. Kemudian terkait cash keras menguntungkan karena tanpa biaya administrasi, proses pembelian tanpa campur tangan bank, transaksi lebih aman, dan harga rumah bisa lebih murah.
Namun untuk melakukan pembayaran cash keras dalam membeli rumah ada beberapa prosedur yang perlu dipahami. Dan berikut adalah ulasannya.
Jenis Pembayaran Beli Rumah Cash dari Developer
Dalam beli rumah cash dari developer, dua jenis pembayaran yang dimaksud adalah:
1. Cash Keras
Tentu saja beli rumah cash dari developer dengan cara cash keras memiliki segudang keuntungan. Beberapa diantaranya adalah pembayaran tanpa resiko dan pihak pengembang biasanya memberi diskon 10-15% yang artinya harga rumah jadi lebih murah. Kemudian dengan cara cash ceras, Anda tidak perlu khawatir dengan fluktuasi suku bunga pinjaman yang membuat biaya cicilan meningkat.
2. Cash Bertahap
Sementara itu, cash bertahap atau cash installment yaitu pembayaran namun dengan mencicil dalam kurun waktu yang terbatas. Biasanya, cash bertahap berlangsung kurang lebih 6-24 bulan. Cash bertahap pun seringkali dipilih karena memiliki keuntungan tidak terpengaruh fluktuasi suku bunga bank. Namun jika memilih cash bertahap, Anda harus membayarkan uang muka antara 30-50% dari harga rumah.
Prosedur Beli Rumah Cash dari Developer
Beli rumah cash dari developer juga harus melewati berbagai prosedur, dengan penjelasannya sebagai berikut:
1. Bayar Booking Fee
Yang pertama dalam prosedur beli rumah cash dari developer yaitu membayar booking fee. Hal ini sebagai tanda jadi atau kesepakatan antara dua pihak yaitu pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi properti. Dengan membayar booking fee, pembeli juga mengunci rumah yang dipilih.
Lalu bagaimana dengan besaran dari booking fee? Biasanya hal itu berdasarkan kesepakatan antara dua pihak. Namun booking fee berbeda dengan uang muka atau DP yang berkisar 5%-10%.
2. Membuat PPJB dengan Developer
Setelah membayar booking fee, prosedur beli rumah cash dari developer berikutnya adalah membuat PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli). PPJB berbentuk surat kesepakatan kedua belah pihak untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan. PPJB berisi informasi spesifikasi rumah, harga rumah, cara pembayaran yang dilakukan, akad serta hak dan kewajiban dan juga sanksi.
Perlu diingat bahwa membuat PPJB harus di hadapan notaris sebagai bukti akta otentik dan terbagi menjadi PPJB Lunas dan PPJB Belum Lunas. Dokumen PPJB tidak bisa dianggap sebagai alas dasar hak kepemilikan properti.
3. Mendapatkan AJB, SHGB, dan SHM
Pada umumnya proses pembangunan rumah menghabiskan waktu 6 bulan hingga 1 tahun. Setelahnya, developer akan melakukan pemecahan sertifikat HGB (Hak Guna Bangunan). Jika sudah membayar secara tunai, Anda akan mendapatkan kelengkapan surat-surat rumah yang sudah dibeli, yaitu AJB (Akta Jual Beli), SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan), dan SHM (Sertifikat Hak Milik).
Lalu tips yang perlu diperhatikan saat beli rumah cash dari developer adalah:
- Lakukan transaksi di hadapan notaris sebagai saksi
- Hindari transaksi tunai alias gunakan transfer antar-rekening bank.
- Semua jenis transaksi harus dibuat tanda terima yang sah di mata hukum.
- Saat melakukan pelunasan properti, pastikan dilakukan bersama dengan penandatanganan AJB di hadapan notaris. Setelahnya, melakukan penyerahan sertifikat asli properti.
Itulah berbagai tips beli rumah cash dari developer yang membuat Anda semakin untung. Namun jika masih ingin mengetahui tentang informasi lain seputar beli rumah cash dari developer, Anda bisa kunjungi https://galaxy-duaberkatproperty.com/.
